Sebuah kata dengan banyak makna yang tersirat

Sebuah kata dengan banyak makna tersirat

Tuesday, August 13, 2013

Just Sort E-mail


Just Sort E-mail
By : Ifana Devi Mumtahana


To        : Zarro_thehero@gmail.com
From    : Kanaya_berlyn@yahoo.co.id
Subject : Hy guys!

Malam itu kala bunda tengah menyiapkan segala sesuatu persiapan untukmu. Khawatirnya berbuah tindakan untuk memastikan kau selamat sampai tujuan di sana. Malam itu pula kita masih terus memastikan apakah ada yang tertinggal karena esok, semua lembaran cerita akan dimulai.

Bandara Soekarno-Hatta itu menjadi saksi perpisahan kita. Saksi bahwa kau telah bersiap dengan segala resiko dan segala sesuatu yang akan menyertaimu di sana. Bandara itu seakan menjadi titik tolak berkesan hingga air mata menggenang, ingin keluar.. namun kutahan agar tak ada yang gelisah setelahnya. Masih ingatkah sahabat, ketika lambaian tanganmu mengakhiri perjumpaan kita di Bandara Internasional itu, kau melangkah mendekati burung besi dengan semua rasa yang masih campur aduk. Namun semakin bercampur, Kau semakin mendekatinya hingga pesawat itu lepas landas. Kau terbang tertubrukan dengan awan, dan cuaca yang cerah hari itu.

Sahabat, lambaian tanganmu bermakna dua. Boleh jadi lambaian tangan itu adalah harapan untuk kembali. Namun makna selainnya adalah lambaian tangan itu seolah lambaian terakhir kala berpisah dengan negri tercinta, orang tua, dan aku yang masih setia menyimpan kegelisahan dalam dada.

Siapa yang bisa menjamin lambaian tangan di Bandara itu adalah lambaian tangan yang bermakna perpisahan sementara? Kala satu langkah kau berjalan, siapa yang bisa menjamin langkah selanjutnya kau masih dalam keadaan sehat? Atau kala kau bangun dipagi ini, siapa yang akan menjamin kau terbangun dihari esok dengan momen dan semangat yang sama? Inilah hidup, ia fana, sementara yang karenanya hari demi hari dan waktu demi waktu harus bermakna agar kealpaan tidak menjadi kebiasaan, agar hidup selalu bermanfaat.

Ingatkah sahabat? Kala kau selalu memarahi tindakan ku yang sekiranya tak pantas dilakukan oleh seorang wanita? Kala kau selalu menceramahiku dengan segala nasihat yang selalu  kudengarkan dengan baik tapi tak pernah kuamalkan? Aku merindukan itu semua. Merindukan kemarahanmu, juga nasihatmu, dan yah.. sedikit senyummu. Akau merindukan segala tingkah konyolmu yang menghadirkan gelak tawa. Aku ,merindukan suara pantulan bola orangemu yang beradu dengan tanah. Aku merindukan semua tentang dirimu.

Bolehkan aku bercerita?

Aku bahagia hari ini. Bahagiaku adalah karena aku bisa menulis e-mail sepanjang ini untukmu. Kau taukan nilai mengarangku sewaktu SMA selalu buruk. Makanya aku sangat senang bisa bercerita panjang lebar seperti ini denganmu. Tapi bukan hanya itu, bahagiaku hari ini punya banyak sekali alasan.

Aku telah menemukan orang tua kandungku. Ini adalah kejadian paling menakjubkan dalam sejarah perjalanan hidupku. Kau tahu? Ibuku sangat cantik dan ayahku juga tampan. Pantas saja bila mereka mempunyai anak secantik diriku. Hehe.. mereka bilang bahwa mereka ingin aku tinggal bersama mereka. Memulai hidup baru bersama mereka. Tapi aku tidak tega bila harus meninggalkan bundamu sendirian. Ia telah banyak berjasa padaku. Merawatku hingga sebesar ini, juga membiayai sekolahku hingga tamat SMA. Bagaimana mungkin aku bisa membiarkannya kesepian tanpa aku? Aduh, kau perlu tahu bahwa aku terserang dilema akut kala itu. Tapi akhirnya aku mulai menemukan titik temu yang lumayan keren. Dan ide itupun akhirnya disetujui oleh bundamu walau sedikit terpaksa.

Kau bisa tebak apa ideku? Haha..

Seminggu aku akan tinggal bersama orang tuaku dan minggu selanjutnya aku tinggal bersama bundamu. Bukankah cukup adil? Ahh, tapi bundamu curang sekali. Sering aku mendapatinya berdiri di depan gerbang sekolah untuk menjemputku pulang kerumahnya. Padalah saat itu bukan giliranku untuk tinggal bersamanya. Dasar! Anak dan ibu sama saja.

Oh iya, tahun ini adalah tahun pertamaku untuk melangkah diawal semester 6. Kau juga semester 6 kan tahun ini? Aha, tentu saja iya. Tidak terasa kita sudah berpisah 3 tahun ya. Padahal rasanya baru kemarin aku mengantarmu ke Bandara SH. Sesekali bila sedang libur panjang, kau harus pulang untuk menemui bunda dan juga aku, ya! Aku rela deh patungan untuk membeli tiket pesawat yang harganya selangit itu, asal aku bisa bertemu denganmu.

Eh, Dosenku bilang padaku bahwa aku benar-benar telah membuat beliau pusing. Yang benar saja, padahal kan aku selalu mengikuti kelasnya. Aku juga selalu mengumpulkan tugas tepat waktu. Aku tidak mengerti bagian mana dari kelakuan ku yang membuatnya pusing? Keterlaluan!

Bagaimana dengan dosenmu disana? Pasti kau jadi anak kesayangan seperti yang dulu-dulu. Iyakan? Sudah jelas iya!

Oh iya Zarro, apakah perempuan di sana cantik-cantik? Cantik siapa denganku? Ah, sudah pasti cantik aku kan. Haha. Kau jangan kepincut dengan gadis-gadis disana yah. Jika kau menikah dan tinggal di sana, tentu saja bunda akan sangat merasa kehilangan. Kecuali bila gadis luar negri itu mau tinggal di Indonesia, baru kau boleh menikahinya. Soalnya bunda pernah berkata padaku bahwa ia akan menetap di Indonesia sampai akhir khayatnya. Dia tidak mau pindah kemana-mana.

Zarro, setiap aku tinggal bersama bunda, beliau selalu bercerita  padaku bahwa ia teramat sangat merindukanmu. Setiap malam Minggu kau selalu menelfon bunda ya? Kenapa tidak pernah menelfonku? Kau itu jahat sekali sih! Atau jangan-jangan kau telah lupa padaku ya? Jika itu benar, hmm, kau begitu keterlaluan! Coba sesekali kau menelfonku. Nomor telfonnya masih sama seperti yang dulu kok.

Yasudahlah, jari telunjukku sudah pegal-pegal. Kau pasti mengira aku mengetik dengan sebelas jari kan? Haha, benar sekali. Aku masih belum bisa mengetik dengan sepuluh jari tau! Dan kumohon jangan jadikan ini sebagai bahan ejekan. Kau selalu mengolok-olok kelemahanku yang satu ini. Dasar keterlaluan!

Oh iya, sering-seringlah menelfon bunda ya.. ia begitu kesepian tanpamu. Apa kau tidak kasihan?
Yasudahlah, jangan pernah melupakan aku ya..

Dan jangan lupa balas e-mail superduper panjangku ini ya. I’m waiting for your email. Key!
See you..


Your love
Kanaya berlyn


NB. Awas kalau kau tidak membalas email ini, akan ku santet!!


Ini cukup untuk dikatai gaje dan abal-abal. Aku nggak tau ini apa. Cerpen bukan, puisi bukan, cerbung bukan. Intinya cuma buat have fun aja, sekalian ngasah kemampuan menulis. Waktu buat ini, aku lagi kepikiran sama kakakku yang lagi di Jepang. Dan akhirnya lahirlah karya gaje nan abal-abal ini. yasudahlah. Hope you like this guys :D

No comments:

Post a Comment